Aku tak ubahnya angin,
Penari di antara rerumputan
Yang tak pernah terlihat oleh matamu
Karena rumput lebih indah, mungkin menurutmu
Meski lelah
Aku terus berjalan
Biar pikirku terus menaruh harap
Sampai hanya ada jalur untukku melangkah ke arahmu
Apa tak kau dengar?
Masihkah?
Jiwaku meronta..
Luruh karena sakit
Berjam-jam, berhari-hari, bahkan menahun aku di sini
Memendam bosan yag menajam di darahku
Tapi aku...
Lumpuh atas cinta
Bahkan walau kau tak pernah meminta
Aku
Dan,
Mimpi pun tak pernah berkata
Sewaktu-waktu datang sebuah ombak
Menyapu deretan luka
Gulungan air itu...
Seperti akan membawaku pergi
Lenyap dari hatiku yang retak di belakangmu
Sanggupkah aku?
Hatiku satu
Harus 'ku pilih sesuatu keberatan untukku
Tinggalkah aku?
Atau hilang ke dasar bersama dia
No comments:
Post a Comment